Sore hari ini, gue di ajak teman
satu kontrakan untuk kekampus, katanya ada sesi kenalan sama adik tingkat dalam
rangka pengkaderan mahasiswa baru, ya Karena gak ada kerjaan gue jadinya ikut
aja, namun sebelum membahas lebih jauh gue bakal bilang bahwa yang akan gue
bahas disini bukan acara pengkaderan tapi pertanyaan seorang adik tingkat ke
gue disesi Tanya jawab tadi, jadi dia bilang ke gue “Gimana sih kak jadi bisa
masuk ilmu computer” ya gue jawab aja dengan nada yang sedikit bingung, ya
“Karena kejebak deh kayaknya soalnya gak sesuai dengan ekspentasi gue
sebelumnya” terus ada temannya yang nanya ke gue lagi “boleh nanya ka, kaka
masuk tes ilmu komputer ini masuk jalur mana?” gue jawab lagi deh “aku masuknya
lewat jalur mandiri, setelah sn sama sb gagal, dan mandiri yang beruntung hha”
sambil ketawa.
Bermula dari pertanyaan seorang
adik tingkat, gue jadi keingat betapa susahnya gue dulu untuk bisa kuliah,
untuk sekedar masuk, dan bahkan sekarang pun kerasaan susahnya masih terasa,
namun entah mengapa gue merasa perlu menuliskan semua hal ini sebagai sebuah
tanda atau bisa dibilang pengingat bahwa “Jika gue mulai lupa dan mau menyerah
untuk belajar, coba ingat lagi proses untuk bisa di tempat ini :) ”.
Disini gue bakal cerita kenapa
bisa ada disini dan proses apa aja yang udah gue jalani hingga bisa sampai
diposisi ini sekarang, dan ini bakal jadi cerita yang panjang, tenang gue bakal
tulis semuanya menjadi satu artikel doang.
Part 1 Kelulusan SMA dan SNMPTN
(tahun 2016)
Gak seperti teman gue yang lainnya
yang punya tujuan setelah lulus, gue masih gak punya arah tujuan sama sekali,
banyak dari teman yang memilih untuk masuk ikatan dinas, katanya biar bisa
langsung kerja setelah lulus, sebenarnya gue pengen namun kendalanya di urusan
fisik, yap jujur untuk urusan pelajaran gue bisa sanggupin biar matematika,
fisika atau yang lainnya gue pasti bisa tapi enggak dengan fisik, bahkan nilai
olahraga gue terburuk di laki-laki kelas gue waktu itu (miris). Intinya gue
udah ngecap kalo gue bakal gagal di ikatan dinas, hasilnya semua ikatan dinas
dari STIS, STAN, pokoknya semua ikatan dinas gue skip, disini gue hanya
bertekad bahwa kuliah adalah pilihan gue, namun kembali lagi ke kendalanya, gue
mau ambil apa?
Sampai akhirnya gue diskusi sama
salah satu teman gue, katanya doi bakal ambil Ilmu Komputer, so gue yang gak
tahu apa-apa mangut-mangut aja, dan setelah dipikir-pikir Ilmu Komputer berarti
sama dengan pelajaran TIK, so karena gue suka TIK dan nilai gue di TIK dulu
selalu sangat memuaskan akhirnya gue merasa bahwa Ilmu Komputer adalah pilihan
terbaik gue. Akhirnya tiba juga pemilihan PTN di SNMPTN tahun 2016, gue waktu
itu antusias banget bahwa bisa lulus di Ilmu Komputer, dan pilihan waktu itu
kalo gak salah di Universitas Lambung Mangkurat untuk Ilmu Komputer dan Teknik
Informatika, sama Universitas Palangkaraya untuk Teknik Informatika. Ekspentasi
gue di SN itu wah banget ditambah kata guru gue, bahwa grade yang rangkingnya
di SMA selalu masuk 5 besar kemungkinan masuk itu tinggi banget, jujur aja
selama SMA gue gak pernah keluar 5 besar kecuali pas lulus masuk 6 wkk.
Pengumuman SN pun tiba, lalu gue
cek dan ternyata, gue dinyatakan tidak lulus, saat itu gue gak bisa terima tapi
sekejap juga gue bangkit dan mulai serius belajar, gue silent hp gue selama 3
bulan dan gak digunakan demi satu hal aja, lulus ilmu komputer lewat jalur
SBMPTN.
Part II SNMPTN
Gue akhirnya bertekad untuk lulus
di SNMPTN di jurusan yang sama dan di Universitas yang berbeda, pertama dan
kedua gue ambil di Universitas Lambung Mangkurat jurusan Ilmu Komputer dan
Teknik Informatika, dan yang ketiga di Universitas Gajah Mada jurusan Ilmu
Komputer. Di SNMPTN ini gue bertekad untuk bisa lulus, caranya pun banyak,
mulai dari gak pegang hp selama 3 bulan, mulai belajar tiap hari bahas soal
terdahulu, baca buku masuk UGM, UI dan soal ujian apapun, download materi pak
anang? You know hhha, bahkan hampir ikut bimbel di zenius waktu itu. 3 bulan
berlalu dan di hari sebelum ujian terdapat kejadian lucu yaitu gue nanya
seseorang yang dikira kaka tingkat tentang ruang dan ternyata ia juga calon
maba, so what gue emang terlihat bloon banget wkk.
Kira-kira percakapannya kaya
gini:
Ka boleh nanya ruang ini dimana
ya (sambil lihatin kartu ujian) – gue
Ooh, maaf mas saya juga daftar
kuliah (dengan jawaban dan muka bingung) – mas mas yang dikira mahasiswa
Ohh, ya udah makasih ya (gue
malu) – gue
Berjalan menjauhi gue, teman mas
mas yang dikira mahasiswa tadi ketawa dengan sepuas-puasnya.
Oh iya gue ujian waktu itu di
UNLAM Banjarmasin di Fakultas FISIP bagian jurusan Ilmu Hukum, ada yang ujian
disana juga.
Hari Ujian, gue duduk di belakang
diruangan yang cukup sempit untuk banyak peserta. Suasana diruangan itu 1
menitnya bagaikan 1 jam, karena apa soal SNMPTN itu soal dewa, soal olimpiade,
bahkan gue yang pernah ikut olimpiade aja merasa soalnya lebih kurang ajar, tes
pertama itu kalo gak salah TPA – Tes Potensi Akademik, terdapat Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia serta Matematika dasar sama gambar dengan pola yang
disuruh menebak. Namun Karena udah belajar gue yakin aja jawab, gue jawab
semampu gue dan akhirnya tes pertama selesai. Sesi istirahat tedapat 30 menit
buat makan dan lainnya.
Gue sendiri lebih memilih rileks
dan gak ngelakuin apa-apa, berhubung Karena kelas harus steril gue jadinya di
luar dekat kelas aja, disinilah yang selalu gue ingat. Gue kenalan sama
seseorang namanya gue gak tahu tapi orangnya persis sama gue dan freak banget
wkk. Asalnya dari Marabahan kalo enggak salah, singkat cerita gue kenalan
dengan dia tanpa mengenal namanya, dan yang gue ingat katanya ia sebelum tes
ini udah ikut ikatan dinas PLN tapi gak diterima dan juga ikut SN tapi Karena
sekolahnya kalah agretasi, ia juga gagal.
Tes Kedua Saintek dimulai, gue
jawab yang bisa aja, dan soalnya fisika sumpah bikin gue buat rumus sendiri yaitu
kali bagi tambah wkk. Ujian berakhir dan gue akhirnya pulang ke kampung
halaman. Selang 2 bulan dan itu udah bulan puasa, gue mendapat kabar bahwa
SBMPTN diumumin sore hari, gue buka situsnya sama seperti SN dan mencoba
berharap semoga hasilnya enggak merah, namun Allah berkehendak lain, hasil yang
gue raih tetap sama dengan SN yaitu GAGAL, dan hal ini gue ketahui Karena
terdapat kesalahan pengisian biodata pada kertas ujian :( , disitu gue gak tahu
lagi harus apa, disitu juga puncaknya gue merasa sangat gagal, apalagi selama
gue hidup hampir selalu gue mudah untuk masuk apapun dari TK-SMA dan selalu
keterima tapi enggak di kuliah sulitnya luar biasa.
Saat itu gue bilang sama ibu gue,
bahwa gue gak bakal nyopa PTN lagi, gue coba PTS aja karena selain pasti masuk
dan juga saingannya sedikit, setidaknya itulah pilihan terakhir gue. Sampai
akhirnya ada berita jalur terakhir yaitu MANDIRI (untuk UNLAM lo) dan
Universitas lainnya beda nama misal UI Senyum. Waktu itu Ibu sama Bapak gue
bilang, coba aja dulu siapa tahu rejeki kamu disini, gue sendiri waktu itu
langsung aja ngejawab “enggak deh ma, takut gagal lagi, terus biaya UKTnya juga
besar banget”. Dan kata-kata ini juga akan selalu gue ingat dari kedua orang
tua gue, mereka bilang “Rezeki mah sudah ada yang atur ris, kenapa takut, kan
kita punya ALLAH”.
Part III Ujian MANDIRI
Akhirnya gue ikut ujian MANDIRI,
dan Karena waktunya emang dekat banget serta persiapan gue untuk belajar emang
dikit juga, disini gue lebih mendekatkan diri kepada ALLAH, jadi gue mulai suka
solat Dhuha tiap hari, gue solat Tahajud tiap waktu, dan baca Al-Qur’an tiap
jam, walau tetap baca materi kuliah namun kadang cuman mengingat-ingat aja
bekas SBMPTN. Disehabis solat gue selalu berdoa, “Ya ALLAH, hamba pengen lulus
masuk PTN di Ujian MANDIRI ini Aamiin”. Selain hal diatas gue juga melakukan
beberapa hal, seperti ketemu orang awas (orang yang punya pandangan luas dan
salah satu alim ulama) untuk minta pendapat. Gue juga mulai bertawasul (minta
doa melalui perantara orang alim). Gue jadi rajin ibadah, seakan-akan dalam
hati gue berkata “kalo emang gak kuliah, gue siap masuk pesantren aja”, jujur
jiwa gue waktu itu tenang banget, gue seakan dibantu untuk menjalani cobaan ini
sama ALLAH.
Iya hampir kelupaan, gue daftar
kuliah di ujian MANDIRI ini bareng paman sama sepupu gue yang juga akhirnya
masuk UNLAM.
Hari Ujian akhirnya dihadapan
mata (ya kita skip aja ya soalnya panjang banget wkk).
Gue memasuki ruang ujian dan
waktu itu kalo gak salah di FKIP UNLAM. Namun lagi-lagi ada kejadian, yaitu gue
datangnya telat, dan ruang udah diisi semua, lalu tempat duduk yang tersisa dan
nomor gue ialah didepan yap DIDEPAN PENGAWAS, sumpah gugupnya waktu itu minta
ampun, bahkan sebelum masuk gue ditanya kenapa terlambat, rumah kamu dimana? Ya
gue jawab aja di Kuala Kapuas, padahal gue nginep dikontrakan sepupu gue wkk.
Secarakan jawaban gue gak salah dan gak menyalahi kodrat wkk.
Soal dibuka, absen diisi (ia
waktu itu absennya ada di gue), biodata juga demikian, lalu akhirnya gue jawab
soalnya, stepnya mirip sama SBMPTN, TPA dulu baru Saintek (ya karena gue gak
ambil campuran). Akhirnya gue jawab aja soalnya, ada istirahat 30 menit, gue
sempetin baca Al-Qur’an aja. Jujur waktu itu kekuatan gue cuman doa dan usaha
bekas SBMPTN sebelumnya aja sisanya pasrah sama ALLAH.
Sampai akhirnya saat gue bangun
tidur buat solat tahajud, disuatu malam, gue dapat kabar bahwa pengumuman
MANDIRI dimajukan tanggal 8 agustus dan itu ternyata malam saat gue bangun.
Sontak gue terkejut, dan waktu itu gue gak mau buka dengan berdalih paling
situsnya lelet sama seperti SNMPTN ataupun SBMPTN. Tiba-tiba sepupu gue yang
juga tes mengirimkan sebuah pesan, dan ia bilang “Ris lo lulus MANDIRI”, gue
jawab “Seriusan lo, gak bercanda”, sepupu gue “iya, ini buktinya” (ia kirim
foto screen shootnya). Gue hampir gak percaya, dan membuktikan sendiri lewat
laptop dan ternyata gue dinyatakan lulus, sesaat gue bingung lalu tubuh gue
merinding karena saking bahagianya ditambah dinginnya hawa subuh, disitu gue
teriak, dan ibu sama bapak kebangun, merek bilang “Kenapa ris?” gue menjawab
“Alhamdulillah ma, LULUS masuk kuliah” al hasil gue gak tidur sampai subuh dan
setelahnya sampai pagi. Gue pun masih gak percaya dan selalu mencek
berulang-ulang, apakah hal ini nyata atau hanya fatamorgana wkk. Dan paginya
pertanyaan dibenak gue muncul, gimana nasib sepupu gue, apa dia lulus juga, dan
ternyata enggakk. Terus gue Tanya deh, darimana tau nomor ujian gue, dan
ternyata habis ujian gue naruh nomor ujian gue di maapnya dia dan alhasil ia
juga tahu nomor ujian gue.
Singkat cerita tanggal 12 agustus
tes kesehatan (yah walau cuman pormalitas aja menurut gue). Tapi walau begitu
saat ngebuat air kencing dibotol, botol gue sempat retak wkk. Entah Karena
terlalu kuat menggengam atau air kencing gue emang panas wkk.
Tapi kalian tahu gak tanggal 12
Agustus itu ialah tanggal kelahiran gue, dan entah ini emang rencana ALLAH dan
memang pasti rencana ALLAH. ALLAH buat gue merasa bahagia dihari ini dan
hadiahnya ialah LULUS MASUK PTN UNLAM dengan jurusan S1 ILMU KOMPUTER.
Gak ada yang lebih bahagia dari
hal itu, gak ada hal yang membanggakan selain perjuangan yang punya cerita itu,
dan dari semuanya gue jadi sadar, ALLAH gak mau ngasih ke gue sesuatu sebelum
gue siap menerimanya, sebelum gue pantas ia mau menguji, apa gue udah bisa
menjalani semua ujian ini, dan ternyata gue bisa.
END
Hari ini, gue mulai mengingat
proses selama 9 bulan dulu, ketika perjuangan gue untuk mendapatkan pendidikan
setelah 12 tahun sekolah, yap kuliah. Semuanya gak mudah, dan banyak
rintangannya. Sekarang gue udah disemester 4 dan hampir semua kegiatan waktu
persiapan ujian MANDIRI udah gak sesering dulu gue lakukan, intinya sih gak
istiqomah lagi.
Sampai akhirnya hari ini,
pertanyaan dari seorang adik tingkat membakar jiwa gue kembali, membangunkan
sisi lama gue yang udah lama tertidur, dan sekali lagi terima kasih.
Mulai sekarang gue bertekad akan
seperti saat ujian MANDIRI Kembali dengan tujuan yang berbeda, yap lebih dekat
sama ALLAH dan lebih lagi serta LULUS Tepat waktu di KULIAH :).
Yap 2 tahun dari sekarang, Insha
Allah atas izin ALLAH gue pasti lulus dengan predikat Clumout Aamiin dan lanjut
studi S2 lagi Aamiin.
*Note : Gue diisini cerita, murni
cerita, siapa tahu yang udah lupa sama perjuangannya bisa ditempatnya sekarang.
Jadi bisa ingat lagi, ataupun kepada yang putus asa, ingat kita punya ALLAH
untuk meminta. Jadi Insha Allah ini artikel seperti berbagi semangat.
foto gue waktu tes kesehatan wkk
Setelah hampir 1,5 tahun lebih wkk (menghadapi kerasnya kuliah)
Penutup…
Aku memulai sesuatu dan itu
berjalan terus, entah sampai kapan… namun ketika aku memulai pasti nanti akan
ku akhir juga, dan mungkin besok saatnya :).
No comments:
Post a Comment