Kuliah dan Anak Kost gak selamanya identik gak mandi serta banyak lalat tapi juga bisa jadi Eksekutif Style :)
What Up!!! gimana lihat gak tampilan blog gue udah berubah :v jadi mulai kemarin gue memperbaiki tampilan blog ini, selama berjam-jam, berhari-hari akhirnya kelar jua. Gue dapat templatenya di sini.
Setelah sekian lama gue gak nulis, akhirnya gue sekarang bisa nulis lagi. Hari ini gue bakal bahasa masalah nilai, pasti kalian akan sangat sensitif mendengar nilai, apalagi saat ini yang sedang menunggu hasil studinya selama 6 bulan kurang lebih atau singkatnya 1 semester. Begitu pun juga gue, gue sekarang masih menunggu hasil studi selama 1 semester tepatnya di semester 3 ini, iya ke lupaan, yang gue bahas disini ialah nilai saat lo udah kuliah.
Sedikit intermezo, tak disangka-sangka gue sekarang udah kuliah di semester 3 dan itu artinya sebentar lagi gue bakal menjalani semester 4, selama 3 semester ini gue merasa ekspentasi yang orang katakan tentang kuliah tak sesuai realitanya dengan keadaan yang ada, kenapa? alasannya jelas karena gue yang menjalaninya. Sebelum kuliah, gue pernah mendengar tentang hal seperti ini "Kuliah itu cuman rame-rame doang, mending langsung kerja" dan waktu itu gue emang nangkep apa yang orang katakan kenapa gue gak kerja aja, atau masuk ikatan dinas aja. Namun persepsi gue berubah setelah gue menjalani beberapa semester ini, kuliah itu ternyata tempat untuk membentuk karakter kita, tempat dimana relasi tercipta dan tentunya tempat dimana suatu hal dapat kita kembangkan seluas-luasnya misalnya lo suka nulis ya ikutan karya ilmiah aja sama PKM (nyambung gak sih!), pokoknya gitu deh hha.
Kembali ke topik awal kita, yap nilai. Kali ini kita bakal beropini masalah nilai dikuliah dan faktor apa aja sih yang mempengaruhinya, berdasarkan persepsi gue. Kayaknya kita mulai aja.
Pertama kita mulai dari pertanyaan pernah dapat nilai A?
Jujur selama gue kuliah 3 semester ini gue udah beberapa kali mendapatkan nilai A, tapi gak sesering teman-teman gue sih dan kebanyakan nilai gue ialah kisaran B+.
Kedua, Gimana sih dapat nilai A?
Menurut gue untuk dapat nilai A, gue gak tahu formulanya apa, namun yang gue tahu nilai A sangat berpengaruh dengan dosen yang mengajar, soalnya selama ini gue dapat nilai di range A ya di dosen yang itu doang, walaupun mata kuliah nya susah, gue selalu mudah mencernanya, mungkin lebih kepada cara dosen tersebut menyampaikan materi sih.
Ketiga, Nilai A itu didapat Berkat Usaha atau Beruntung?
Jawabannya dua-duanya, kenapa demikian? sebab nilai itu sifatnya kognitif dan gak selamanya mentok dari nilai yang ada aja. Jadi usaha yang kuat aja belum tentu bisa menghasilkan nilai A tanpa diiringi keberuntungan. Tapi kan keberuntungan gak bisa diraih? kata siapa, menurut gue keberuntungan bisa diraih dengan cara berdoa kepada Tuhan, yap intinya sih usaha dan doa.
Tapi ada juga loh orang yang dapat nilai A bukan dari dua hal yang tadi sedang gue bahas, kayaknya kalian juga udah tahu, cara ini seperti apa? dan tahu-tahu nilai mereka berada diatas kita saat hasil ujian diberitahukan, padahal yang ada ini usahanya mati-matian tapi malah nilainya cuman C untuk Cukup wkk. Mungkin disini faktor keberuntungan juga berpengaruh kepada mereka tapi dengan cara yang salah.
Disini saya akan berkata, bahwa orang jujur bakal susah hidup diawal tapi enak diakhir, sebab hal yang dilalui orang jujur diawal-awal hidupnya seperti naik sepatu roda tapi jalannya gak sesuai, bisa dibilang gak mulus gitu, tapi apa yang akan terjadi dimasa depan saat ia menjalani jalan yang mulus ia akan mudah... dan bila ia kembali kejalan yang sulit ia akan terbiasa. Begitulah gambaran gue, mungkin sekarang gue masih sulit tapi siapa yang tahu dimasa depan :) ? misteri ini juga yang tahu cuman Tuhan dan Hambanya.
Jadi kesimpulan opini singkat gue ini apa?
Kesimpulannya Nilai dapat diraih dengan cara apa saja, tapi sifatnya bisa baik ataupun buruk, terus gimana dapat nilai A dengan mudah! menurut gue caranya ya belajar yang serius dari aspek apapun. Ada cara yang lebih mudah? ada sih cuman gak baik, ya nyotek. Apa sih untungnya nyotek terus ruginya apa? Kalo gue bilang nyotek itu enaknya nilai kita yang pilih kalo ruginya setelah lulus nanti kamu dapatnya APA, apa cuman TRANSKRIP tanpa skill yang udah diajarkan?.
Mahasiswa!!! hidup itu kita yang pilih, mau sukses dengan cara pelan tapi bertahan selamanya bahagia, ya kamu yang pilih. Atau mau sukses cepat, tapi cara gak halal namun gak selamanya bahagia, ya kamu juga yang pilih. Kalau gue sih maunya sukses cepat, halal caranya dan bahagia selamanya juga, bukan cuman dunia tapi juga akhirat :)
Sekali lagi Nilai A di Kuliah, Beruntung atau Berkat Usaha? jawabannya tergantung jalan yang lo ambil :D, nyatanya selama ini gue lebih suka dengan cara yang lebih jujur :)
mantaps postingan nya...!! tingkat kan
ReplyDelete