Full width home advertisement

Kuliah

Buku Harian

Post Page Advertisement [Top]

Sekarang umur gue udah mendekati 19 tahun, bulan ini dihitung beberapa hari lagi gue bakal berumur 19 dan selama gue hidup, terhitung gue udah beberapa kali jatuh cinta sama seseorang, dari mulai gak tahu artinya jatuh cinta itu seperti apa, sampai udah tahu banget rasanya jatuh cinta itu bisa bikin kita lupa sama diri kita ini siapa. Perbedaan yang gue rasakan saat pertama kali jatuh cinta hingga sekarang ialah kadar gue memahami sebuah hubungan itu seperti apa? Namun selalu terdapat persamaan yang selalu sama dan tak akan berubah, gue selalu jatuh cinta dengan cara dalam diam, seolah berpendapat cinta hanya untuk gue dan dia yang diseberang sana tersenyum sayu tanpa mengetahui ada seseorang yang memperhatikan secara seksama dari kejauhan, bisa dibilang merupakan cinta dengan kategori paling ceman dari semua kategori. Hampir semua orang yang gue suka, sekarang udah punya pasangan mereka sendiri, dan karena teringat akan seseorang, gue jadi kepengen nulis cerita cinta gue yang begitu cemen ini hha.

Pertama kali gue jatuh cinta itu kelas 1 sekolah menengah pertama, sama cewek yang punya muka imut baby face terus rambut yang agak sedikit ikal, tapi daya tarik gue jadi suka sama dia itu bukan karena hal yang disebutkan, melainkan karena suaranya yang agak serak-serak basah, dan seperti halnya orang yang jatuh cinta kita bakal jadi orang yang bukan mencerminkan diri kita, kita bakal jadi orang yang beda, begitu juga gue. Perubahan yang gue lakukan semata-mata biar kita bisa selalu dekat, bisa bicara hal-hal yang menurut dia gak terlalu penting, namun menurut gue selalu penuh makna, hari-hari yang dilakukan oleh orang yang sedang jatuh cinta secara diam-diam itu selalu menyenangkan menurut persepsi dia. Namun pada akhirnya kita hanya bisa merelakan dia dan berharap mendapatkan kebahagian dengan orang lain, ya gak? Itu juga yang terjadi sama gue, bahkan sampai saat ini gue belum pernah mengutarakan perasaan sama orang yang gue maksud ini, yang gue ingat tentang dia sampai sekarang cuman ia lahir di tanggal satu hari sebelum hari kelahiran kaka sama ade sepupu gue dan tentunya suaranya yang agak serak-serak hha.

Permasalahan yang mendasari kenapa gue dan mungkin kalian yang selalu jatuh cinta dalam diam ialah terlalu mudah untuk jatuh cinta, yap gue adalah orang yang terlalu mudah memberikan perhatian ke orang lain, entah itu baru kenal atau udah lama jadi orang yang dekat dengan gue, istilahnya sih gue adalah orang yang selalu punya rasa empati lebih ke orang lain. Pernah kejadian gue suka sama seseorang dan seketika jatuh cinta cuman ketika ia minta foto sama gue, mungkin agak aneh juga ya? Tapi begitulah kebenarannya, untuk orang yang terlalu mudah jatuh cinta ini, dan sebanding dengan mudahnya cara mencintai maka begitu juga rasanya gagal memiliki, kita hanya akan kembali dalam lingkup rasa sakit hati dalam istilah sekarang dibilang perasaan galau.

Masalah yang menghinggapi orang yang jatuh cinta juga bisa berasal dari rasa yang cuman bisa dimiliki sendiri, bingung? Mungkin kalo gue permudah bahasanya ialah orang yang cintanya bertepuk sebelah tangan, gue punya teman cewek sama cowok, didalam cerita ini si cowok suka banget sama cewek tersebut, dan entah kenapa semua yang cowok lakukan selalu mengarah ke orang yang mudah jatuh cinta, terus diam-diam cinta, setelah berani mengungkapkan ternyata hasilnya bisa ditebak, ia ditolak dengan cara khasnya cewek. Hampir selama ini gue lihat teman yang nembak cewek, terus ditolak selalu dengan kata “kita jadi teman aja ya” sebuah kata yang bisa bikin kita para cowok bingung setelah ini bakal ngapain? Karena kita tahu hubungan akan canggung setelah kejadian ini, intinya sih gak bakal sama lagi. Hasilnya juga bisa ditebak dalam cerita ini, si cowok akhirnya dendam dan marah sama cewek, hubungan mereka sebagai teman menjadi retak beberapa tahun walau sekarang mereka udah baikan. Dari semua pengalaman gue dan cerita teman yang hampir sama akhir ceritanya bikin sakit hati, membuat gue jadi pria yang bahkan lebih cemen dari teman gue yang berani mengungkapan perasaan, walau ia tahu akhirnya bakal gimana. Seperti kata Charlie Brown dalam komik The Peanuts, ia bilang kurang lebih tidak ada yang bisa menghilangkan rasa selai kacang seperti cinta tak berbalas, begitulah rasanya, bahkan selai kacang pun jadi gak mempunyai rasa yang sama lagi setelah cinta Charlie Brown di tolak, padahal ia sangat menyukai dan selalu tahu rasa selai kacang itu seperti apa. Begitu juga kita kan?

Pada akhirnya permasalahan yang gue rasakan sekarang menjadi sangat jelas, gue orang yang takut akan apa yang terjadi atas tindakan yang akan gue lakukan, ibaratnya saat orang joging mengelilingi berbagai macam tempat gue hanya bisa berlari diatas treatmill. Sampai sekarang pun permasalahan itu tetap sama ialah “gue orang yang mudah jatuh cinta dan hanya bisa meneruskannya dalam diam” tanpa bisa melalui rasa seperti teman gue yang berani mengungkapkan walau tahu hasilnya bakal bertepuk sebelah tangan. Cinta memang selalu rumit untuk dijelaskan, kata orang cinta itu gak perlu penjelasan konkrit, berdasarkan perspektifnya orang yang dimabuk cinta, tapi dari sisi orang yang gak tahu harus ngapain? Cinta itu perlu tahap yang selalu seperti ombak dilaut, gak mudah ditebak datang dari mana dan bisa nggak ngelaluinnya. Oleh sebab itu gue selalu sadar ketika orang yang disukai udah sama orang lain, gue cuman bisa bilang dalam hati semoga ia bahagia sama pilihannya, gue? Hanya berharap ini terakhir kalinya gue jadi lelaki cemen, walau selalu akhirnya juga jadi cemen hha :)

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]