Full width home advertisement

Kuliah

Buku Harian

Post Page Advertisement [Top]

Kalian pernah gak dapat kertas yang isinya puitisi dari penggemar rahasia, kalo gue pernah dan semua nya belum gue balas, didasari hal ini gue jadi kepikiran bagaimana perasaan orang yang berharap lebih dengan kita, tapi gak ada respon. Jadi buat siapa pun kamu yang pernah nulis surat tak terbalas ini, gue cuman bisa mengucapkan “Terima Kasih”. Sebagai penebus kesalahan ini gue bakal nulis semua hal yang seharusnya emang harus diungkapkan. Tulisan ini spesial untuk kamu penulis “Surat Tak Terbalas”.

*Artikelnya kali ini formal seperti surat balasan yang hormat jadi gue bakal mengganti kata-kata yang kurang baik menurut gue menjadi kata yang lebih sopan.

Kamu (siapa pun itu?), tulisan dalam kertas yang kamu buat, masih kusimpan rapih dalam sebuah kotak berharga dalam hidupku. Aku menyimpannya tepat diantara kenangan dan masa depan, terima kasih telah percaya bahwa suatu saat aku bisa jadi penulis sukses, terima kasih telah menjadi penggemar rahasia pertamaku (maybe), aku senang kata temanku yang kenal dengan kamu? Tulisanku katanya bisa membuat bagian dalam novelmu kembali berkembang, dalam kehidupan ini aku gak pernah berpikir lo bahwa tulisan ancur aku bisa berguna buat orang lain.

Soal rekomendasi kamu tentang buku tere liye, sebenarnya aku tertarik membacanya namun seperti yang kamu tahu, aku bukan tipe orang suka novel yang isinya cerita serius-seriusan, aku selalu mengambil pelajaran dari hal lucu loh, makanya aku suka novel komedi atau kalo enggak personality comedy (itu cerita hidupnya penulis yang benar-benar real namun konyol, tapi ada hikmahnya). Bagi aku nih, kehidupan itu harus punya tawa tapi tetap ada seriusnya hha, sekarang aku yang rekomendasikan kamu? Sebaiknya kamu baca buku koala kumal aja, terus buka halaman 218 baca langsung bagian paling bawah, dibagian tersebut merupakan hal yang banyak kita rasakan sebagai remaja kan?

Mengenai tanda tangan yang kamu minta, aku juga minta maaf Karena gak bisa ngasih? Alasan yang mungkin bisa aku berikan ialah, aku selalu gak pengen memberikan hal yang berkaitan erat dengan aku tanpa mengenal orangnya, takutnya tanda tangan itu disalah gunakan, emang kedengarannya parno banget ya. Andaikan saja kamu berani memintanya secara langsung mungkin sekarang kita udah jadi teman dekat, bisa nulis bareng  hha. Mungkin semesta udah mengatur lebih dari apa yang kita tahu?

Apa lagi ya? Kayaknya itu aja, ia semangat ya buat nulis novelnya. Dan terima kasih atas “Surat Tak Terbalas” dan mungkin satu lagi, kata-kata ini aku ambil dari orang yang spesial untukku “Jangan pernah berhenti berharap, walau saat akhir nanti hasilnya berbeda tapi setidaknya proses telah memberi tahu kita bahwa tidak ada yang sia-sia”. Terima kasih Kamu (siapa pun itu?) sukses ya.


Surat kamu masih aku simpan rapih dan yang tahu tempatnya hanya aku dan Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]