Full width home advertisement

Kuliah

Buku Harian

Post Page Advertisement [Top]

Selama hidup didunia dan hampir sekitar 17 tahun lebih telah aku lalui, banyak cerita yang telah tercipta dalam bab kehidupanku. Telah banyak juga fase kehidupan yang dilalui dari mulai cengengesan sampai udah paham apa artinya kehidupan, udah paham kalo umur nambah berarti tanggung jawab juga bertambah.

Kadang saat kita memulai segalanya kita bingung, harus dimulai dari mana? Benar itulah kata yang sering banget diucapkan saat kita memulai sesuatu, mulai dari contoh sederhana seperti bangun tidur sampai susah seperti harus mulai ngerjain soal nomor berapa nih (saat UN).

Seperti sekarang aku juga bingung harus memulai semuanya dari mana? Sekarang adalah masa terakhirku di SMA masa yang bila dihitung hanya menyisakan 2 bulan, cukup lama mungkin saat kelas X maupun XI tapi begitu cepat saat dikelas XII. Semuanya hampir terjadi sekejap mata, berjalan dengan penuh memori indah, dan segala sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan sebuah ungkapan kata.

Ketika ada kata “Mulai” maka pasti akan ada antonimnya “Akhir”, begitu juga masa SMA, aku masih ingat awal aku masuk SMA waktu itu semua orang mengenalku karena potongan rambutku yang cepak adalah contoh potongan pada waktu MOS tahun itu. Ceritanya sih

‘Kamu yang didepan, tolong maju’ Ketua OSIS
‘Iya kak’ aku pun berdiri dan menghampiri sekumpulan panitia MOS
‘Nah, kalo mau potong rambut contohnya kaya gini’ Ketua OSIS
Semua orang memperhatikanku. Aku cuman heran, ternyata alasan dipanggil dihadapan semua peserta MOS hanyalah sebagai contoh potongan rambut terus
‘Sekarang kamu balik’ Ketua OSIS
‘Balik? Baik kak’ Aku pun berbalik dan kembali ketempat dudukku namun ternyata
‘Eh, kesini lagi maksudnya kamu balik badan bukan balik ketempat duduk’ Ketua OSIS
Waktu itu sumpah aku malu banget, udah jadi contoh eh contoh gak waras lagi terus salah-salah.

Dan pertanyaan selanjutnya setelah cerita berakhir, akan seperti apa aku mengakhirinya? Apakah tetap masih konyol atau malah lebih dewasa? Hanya Allah yang tahu, dan waktu akan membuktikannya, namun dalam khayalanku aku ingin mengakhiri semua dengan indah, aku ingin dihari terakhir masa SMA nanti bisa memberi kesan yang membekas untuk semua dan setelah lulus, Bab ini diakhiri dengan sebuah kata “Perpect, Alhamdulillah” dan diawali kembali dengan kata “Good, Bismillah”

Pertanyaan yang selanjutnya mungkin saat aku telah memasuki dunia orang dewasa, “Mau Jadi Apa?” jujur untuk menjawab ini aku tidak bisa seperti saat umur 5 tahun dengan gampang bilang “Arsitektur” walau waktu itu aku gak tau kerjanya apaan, aku selalu menjawab dengan penuh keyakinan. Mungkin sampai saat ini aku belum tau akan jadi apa aku nanti, tapi setidaknya aku punya tujuan hidup, tujuan disaat aku lupa aku pasti akan mengingat tujuan awal itu kembali, tujuan dimana semua bermula, dan tak pernah aku lupakan.

Tujuan itu adalah “Kebahagiaan kedua orang tuaku”

Setidaknya itulah motivasiku agar bisa menjadi orang yang sukses dan peduli, mereka hanya mereka.

Kehidupanku sangat begitu cepat belalu, tahun ini aku akan tinggal dikota orang sendiri, menjalani semua selama 4 tahun kurang lebih, memulai semuanya kembali dari bab baru, dan menjadi diri yang baru bagi orang yang aku baru kenal ataupun yang telah kukenal.

Seperti selai kacang yang tak berasa, rasanya tak bisa dijelaskan walau sekeras kita berpikir begitu juga diriku, aku tak tau kenapa aku bisa sampai dimasa akhir SMA dan awal dunia orang Dewasa ini walau sekeras aku berpikir. Tidak ada yang tahu, ini mungkin rencana Allah, ini mungkin perjanjianku di Rahim ibuku sebelum aku dilahirkan, bahwa batasanku masih belum berakhir, aku masih bisa menghirup udara sampai batasan yang aku tak tahu, dan sekali lagi hanya Allah yang tahu.

Dan dari sekarang aku akan merasakan betul-betul, yang dinamakan “Kerasnya Kehidupan” ya semoga aku sanggup untuk menghadapinya. Tunggu dunia aku akan membuat kalian mengenalku dan anak dari siapa aku, walau saat ini semua angan-angan hanya khayalan dan berat rasanya mewujudkan semua itu.

Tapi aku selalu percaya
“Sometimes, it all gets a little too much, but I gotta realize that soon the fog will clear up”
“Kadang, semuanya terlalu berat, tetapi aku harus sadari bahwa kabut kan segera lenyap”
                                                                                                                                        -Shawn Mendes



Dan aku tak akan pernah takut akan akhir dan memulai segala sesuatu sekarang, sebab aku punya tujuan dan Allah yang selalu membantuku J

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]