Saat ini gue lagi sibuk-sibuknya sama tugas sekolah,
sampai-sampai dalam beberapa minggu ini gue mengalami sakit yang
berkepanjangan, kadang batuk bisa juga demam dan berbagai hal yang gak
mengenakkan. Pada awalnya sulit menerima semua hal tersebut tapi semakin
kedepan gue jadi paham alasan kenapa penyakit itu ada dan kenapa semuanya
mengarah ke gue.
Sakit merupakan sarana buat gue biar lebih dekat sama orang
tua, keluarga, dan terutama sama sang pencipta. Bahkan gue jadi paham kenapa gue
sakit, sebab hanya dengan sakitlah gue bisa istirahat, bisa keluar dari
rutinitas padat sekolah.
Saat sakit pun gue belajar satu hal, tentang betapa
pentingnya menjaga kesehatan terutama sekarang gue udah kelas XII SMA yang
tentu aja bakal menghadapi Try Out, UAS, UAMBN, dan UN. Untuk kata yang
terakhir mungkin bisa bikin anak SMA sekarang epilepsy (gak tau tulisan yang
benarnya gimana). Bagi gue sekarang kesehatan itu sama kaya pasangan yang harus
dipertahankan.
Pasangan kalo kita gak jaga cepat atau lambat bakal direbut
orang, sama kaya tubuh makin gak dijaga makin mudah diserang oleh patogen.
Teori yang aneh memang membandingkan antara penyakit sama pasangan, tapi bagi
gue begitulah cara memahami suatu hal yaitu dengan mencoba menyederhanakannya.
Bagaimana cara otak gue berpikir, begitu juga cara hati gue
mengambil keputusan. Oleh sebab itu apapun yang dikatakan orang gue selalu
mengambil keputusan yang berdasar pada hati, sebab mendengarkan hati berbicara
itu membuat gue bisa mengambil keputusan yang lebih baik. Ketika hati telah
memilih dan otak telah menelaah maka bagi gue itu sudah menjadi opsi untuk
sebuah keputusan, walau mendengarkan pendapat orang lain juga tidak salah.
Mungkin saat menjalani kehidupan gue lebih suka bergerak
dengan perasaan, perasaan tentang suatu hal yang membuat diri gue nyaman,
bahagia, dan bisa tersenyum. Mungkin juga sama saat gue memutuskan untuk minum
obat dan hanya minum ramuan alami dimana semua didasari perasaan Hha ( ialah
minum yang alami perasaan lebih baik dari yang kimia ).
Dan belajar dari semuanya, gue mungkin bisa minum obat
sampai abis, berhenti menjadi jomblo demi mencari persinggahan baru, dan tidak
menghiraukan perintah nyokap biar terus sakit-sakitan dan gak sekolah, tapi
selama ini hati gue berkata semua itu salah. Sebab seburuk-buruknya orang, ia
tau mana yang terbaik untuknya dan orang terdekatnya karena ia tau
kesadarannyalah yang membuat ia menjadi lebih baik dan tentunya hatinya juga.
Jadi, apapun keputusanmu dalam hidup pikirkanlah terlebih
dahulu, lepaskan semua beban pikiranmu dan cobalah dengarkan hatimu,
No comments:
Post a Comment