Hari ini gue mau cerita banyak masalah Ku Tang dan kenapa harus Ku Tang! what do you mind bro. Oke ambil napas dan buang lewat pantat, jangan salah dulu Ku Tang yang gue maksud ialah masker bukan yang dipasang di tete.
Jadi zaman sekarang itu lagi musim-musimnya penduduk dikota gue pake masker, kalo lo nanya kota gue itu dimana, kota gue itu namanya Kuala Kapuas-Kabupaten Kapuas-Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia. Kalo kalian dengar Kalimantan otomatis kalian bakal tahukan asalan kenapa gue pake masker? yup ASAP!!!
Penampakkan kota gue sekarang
Foto dari www.kualakapuas.com/2014/10/kabut-asap-di-kapuas-makin-pekat.html |
Dulu
Foto dari https://kespolinkps.files.wordpress.com/2011/06/img0082a1.jpg |
Walau gak separah di daerah Palangka Raya, daerah gue juga termasuk daerah yang menurut gue udah gak layak huni lagi, soalnya banyak anak kecil yang ngeluh sesak napas (dia gak tau kalo sakit hati lebih sakit dari sesak napas).
Selama ini juga kegiatan gue dirumah gak bisa seleluasa seperti dulu, lo tahukan mau keluar rumah aja harus pake Ku Tang (apa nyambungnya), belum lagi penderitaan lo tentang problem sekolah yang gak jauh dari PR, Hapalan, UTS, Remedi (kayanya ini enggak deh), dan yang lebih lo pikirkan ialah tentang cewek serta hubungan lo dengan keluarga dll yang pada intinya memerlukan penyelesaian dengan menggunakan otak sedangkan kita tau otak berpikir memerlukan oksigen lalu lalu penghasil oksigen itu tanaman-tanaman sekarang udah dibakar semua dan parahnya menghasilkan gas karbon dioksida yang notabene itu merupakan gas pembuangan oleh manusia dan termasuk gas beracun.
Gue gak habis pikir, kenapa ya orang-orang itu tega banget bakar hutan sedangkan mereka tau mereka juga gak bakal bisa napas tanpa tanaman sang penghasil oksigen. Mereka gak tahu apa kalo gue sebenarnya selalu punya tugas sekolah yang selalu keteter karena asap, oke emang pola pikir semua orang berbeda, tapi setidaknya sebelum melalukan hal ini lebih baik dipikirkan dampaknyakan.
Menurut kabar burung yang gue dengar, pembakaran hutan itu terjadi sebab untuk membuka lahan yang baru demi perindustrian cocok tanam yang menghasilkan uang. Dan efeknya lebih dari setengah penduduk Indonesia menderita penyakit dikemudian hari.
Kembali ke Ku Tang, pembagian masker yang diberikan pemerintah juga gak seperti yang diharapkan. Padahal kan kita tau masker yang dibutuhkan untuk daerah yang berasap itu N95 bukan masker yang buat dirumah sakit, eh taunya masih aja dibagi masker rumah sakit. Ya udahlah kita sabar aja.
Kalo orang Sumatera, Sulawesi bilang daerah mereka parah. Coba tengok Kalimantan bro, status pulau ini udah gak layak huni lagi, bayangkan aja asap udah kuning, mata kita disini perih, belajar gak bisa dan dalam hitungan 1 detik pun semua bisa terjadi kematian (dramatis banget ris).
Sekali lagi gue berkata semoga aja yang ngebakar itu nyadar diri, karena yang mereka perlukan itu adalah doa, tindakan, dan senyuman.
Karena efek asap ini juga semua kerjaan gue yang berhubungan dengan PR dll. semua terhambat, fokus sering hilang dan parahnya gak bisa tidur siang. Semoga aja asap segera berhenti dengan datangnya hujan terus menerus Aamiin, semoga semuanya bisa menjadi lebih baik dan yang terpenting semoga gak ada lagi bakar-bakar hutan dan tebang-tebangan hutan.
Kata teman gue Hifni hikmah dari asap adalah Nyamuk gak ada, terus gue lanjutkan Kanker Paru-Paru gantinya wkk (serius nih).
#SaveKalimantan, #GoGreen, #MasihMelawanAsap, #KucingHidup titik.
No comments:
Post a Comment