Gilaaa.. (emm maaf, autis gue kambuh)
Jadi hari apa ini ? Jum'at !!! apa yang identik dengan hari jum'at, mungkin kalo gue uraikan kaya gini semua kegiatan gue:
-Sekolah (pastinya)
-Solat Jum'at (bagi laki-laki muslim kaya gue)
-Kegiatan di sekolah (gue sih PMR)
Loh ris ! (jeng jeng jeng) kok lo gak buat kegiatan kaya makan, minum atau tidur (bahasa keren dan imutnya itu bobo). Jadi begini, uhuk.. pembaca yang baik (tepatnya yang baca cuman gue) itu merupakan kegiatan pasif gue dan yang diatas itu kegiatan aktif gue. Gak tau apa itu pasif dan apa itu aktif, buka kamus bahasa indonesia deh kalo perlu pelajari transpor aktif dan pasif seperti difusi dan osmosis (Lho! kok ke Bio logy sih) lupakan.
Hari ini gue mau cerita semua kejadian gue di hari jum'at, tepatnya jum'at ini.
Disini gue akan cerita tentang Destroy Mental (Menghancurkan Mental), Full of Blessing (Penuh Berkah), dan yang terakhir Sucks (Menyebalkan). Gue akan mulai dari:
Destroy Mental
Apa yang kalian pikirkan akan sebuah kata "menghancurkan mental", apakah pemukulan, tauran, atau tindak asusila yang sekarang biasanya di sikapi anak remaja dengan memfoto kejadian dan update ke sosial media "terjadi blalalala dan korban blalalla eaa ea eaaa" agak gimana gitu antara serem sama jiji ngoheheh.
Jadi "manghancurkan mental" disini enggak seseram apa yang kalian pikirkan, namun sangat membuat batin, jiwa serta hati gue sama teman-teman di kelas menjadi anak autis very-very hard. Kalian tau itu apa ! itu adalah pelajaran FISIKA, emang sih hampir semua orang mengatakan fisika itu sangat sulit di pelajari dimana suatu hal seperti kecepatan di lambangkan dengan blalal balala, jarak blalallala, dan uang blalalla (yang ini enggak).
Parahnya lagi di kelas anak-anak berubah jadi anak autis gitu, biasanya cuman tepuk tangan gak jelas, ketawa gak jelas bahkan ada yang sampai ileran (mungkin ketiduran).
Akibat masalah ini gue sama semua sohib gue anak laki-laki XI IPA 3 berencana buat les fisika khusus, namun kayanya enggak sekarang tapi setelah menunggu dua teman gue Tri dan Sok'ma (kata Neken) pulang dari kegiatan sekolah yaitu futsal mewakili kota gue kabupaten kapuas di tingkat kabupaten di Palangka Raya (gilaaa keren banget), ya semoga menang ya bro.
Mungkin itu aja cerita tentang menghancurkan mental kita lanjut ke
Full of Blessing
Gak usah di jelaskan deh, udah tau kan kalo hari jum'at itu hari "penuh berkah" bahkan ada suatu hadis yang mengatakan bahwa hari kiamat nanti terjadi di hari jum'at, jum'at ini.. lusa.. bulan depan gak ada yang tau tapi katanya hari jum'at.
Momen yang paling pengen gue ceritakan ialah masalah di mesjid siang tadi, jadi ceritanya gini:
*Scane: mesjid jami at-taqwa, lantai 3
Gue dengan sangat semangat menaiki tangga lantai 3 dan ketika gue udah sampai di lantai 3 *jeng jeng jeng... sontak gue mendengar suara makhluk astral dan ternyata itu Sok'ma, lantas gue dengan reflek langsung pukul wajah dia dan bilang "kamu jahat (enggak lah)" dan terjadi lah percakapan serius antara gue dan Sok'ma. Oh iya di situ juga ada Rama dan Ahim.
"suk gak jadi berangkat ke Palangka Raya ya" gue
"ditunda.." Sok'ma dengan muka lesu kaya anak autis gitu
Gue tertawa terhancis hancis dan bilang "aha aha kena malu lo bilangnya hari ini berangkat, ternyata besok, kasihan"
"enggak apa-apa bro, gimana keadaan kelas ! pasti sepi gak ada gue dan Tri" kata Sok'ma
"gak lah, masih ada Iman jadi masih tetap rame, eh suk nilai Bio logy lo 86 dan tri 73" gue balik jawab
"ah, betul (sembari baju membesar seperti balon udara)" sukma.
Dan terjadilah percakapan ngaco gue bareng mereka berempat dari masalah bola, masalah kelas dan banyak hal, sampai-sampai ngebahas masalah sumur berwarna hijau yang Sok'ma bilang "karena ada alga hijau di situ" (mana ada alga di sumur) dan gue ngebahas kalo itu "lumut hijau".
Sucks
Di sore hari, tepatnya sih siang hari kan jam 14:00 WIB, gue berangkat sama Habibie ke eskul PMR di sekolah gue. Sesampai disana gue gak bisa diam gue selalu aja bicara dan kalo ada pertanyaan seperti "siapa ketua PMR yang baru" gue tanpa ragu selalu menjawab Dhafir (gak tau juga sih, karena semua jawaban gue hari ini semua Dhafir), gue jadi ambisius banget hari ini, rasanya hari ini ceria banget bak gue lagi mandi di kolam candy jumping pake aer susu milky shakes gitu. Oh iya disini juga ada perkenalan antara kaka kelas sama adik kelas gitu.
Namun kebahagian berhenti saatnya serius di mulai, jadi gue sama Habibie dan sebagian anggota PMR kelas XI di bagi menjadi 2 kelompok yaitu Tandu dan PP. Gue kena di kelompok PP sama Habibie dan Idham di Tandu.
Awalnya sih kita kira, kita bakal kena hukum gitu ternyata enggak malah di ajarkan masalah pertolongan kepada korban gitu.
Sebenarnya gue bingung masalah PP ini, apakah kita perlu perkenalan terhadap korban kecelakaan seperti "perkenalkan nama saya faris, berasal dari rumah saya, jenis kelamin semipermeabel laki seutuhnya, pacar gak punya namun masa depan punya" terus belum selesai kita kenalan dengan menyebutkan semua tentang diri kita dan meyakinkan kalo kita bukan teroris terhadap korban, si korban udah koit dan sebelum koit kena autis dulu. Tapi itulah PMR aneh, lucu, namun punya jiwa penolong *prok prok prok.
Kembali ke topik, jadi gue sama anggota kelompok gue yang berjumlah 16 orang di latih di ruangan UKS masalah PP ini, disini banyak pertanyaan konyol gue yang gue lontarkan dengan segenap jiwa dan raga seorang jiwa penolong seperti "ka kalo ada poop nya ayam di sekitar korban harus di apakan" dan Faisal menjawab dengan kocak dan bilang "di ambil pake tangan". Alih alih belajar PP si Faisal malah membahas politik (wajar lah menurut gue karena si Faisal calon ketua OSIS) gue cuman bisa bengong kaya anak autis lagi. Gue juga sempat nge video waktu kakanya praktek buat nolong korban gitu.
Akhirnya materi PP selesai kita keluar dari ruangan UKS, disini anak anak kelas XI kembali menjadi anak autis yang tepuk tangan gak jelas gitu. Nyanyi gak jelas, tapi rame juga sih sekaligus refreshing otak gue.
LINGKARAN BESAR, teriak seorang kaka kelas yang bisa di bilang cukup cantik (masih kalah sama yang di asrama) dan semua anak akhirnya membuat lingkaran besar. Awalnya sih hanya anak kelas XI aja yang buat tapi ternyata di gabung sama anak kelas X. Terus di suruh nyari teman 2 3 dan 5, siapa yang gak dapat kena hukuman.
Bencananya ketika ada seorang kaka kelas bilang serius.. *jeng jeng jeng
Jadi ceritanya kalo gak salah, anak-anak pada disuruh duduk di lapangan. Terus gak ada angin gak ada kentut dan gak ada hujan, si Iderus, Fizah, Yuri, Kurniyati sama si Udin (Dina) di panggil ke depan kami semua dan semua anak PMR kelas X lalu di bentak-bentak gak jelas gitu (gue udah tau pasti ada yang ulang tahun dan itu Yuri).
Namun disini awal masalahnya dan mungkin membuat gue sama anak-anak kelas XI sebagian merasa kesal, gue gak mau menceritakan hal ini namun menurut gue kaka yang nge bentak mereka itu sangat terlalu memojokkan Iderus, gue aja kasihan. Salahnya itu dia mengungkit semua kesalahan yang pada dasarnya semua di lakukan oleh Iderus. Seperti kata begini:
"turun PMR kalo mau jadi panitia aja" atau "kalo materi itu dengarkan jangan ber canda dan main HP" lalu bilang kami ini ingin supaya kalian semua sukses dan bisa melanjutkan apa yang kami kerjakan. Tapi bagi gue kata-kata kaka kelas itu terlalu memojokkan seseorang, syukur Iderus tadi cuman diam dan hanya bisa menahan amarah, kalo dia udah gak bisa! apa yang bakal si kaka kelas lakukan.. mungkin Iderus bakal langsung nampar gitu.
Satu lagi, sebelum kakanya bicara gitu apakah ia berpikir dan berpikir bahwa ia juga tidak seperti itu atau malah sebenarnya ia juga seperti itu tapi tak menyadarinya, apakah kata hilaf selalu ada di setiap harinya dan apakah itu yang dinamakan sebuah kesalahan kecil.
Mungkin ini
"Sebelum kita mencoba menasehati atau mencoba untuk merubah seseorang, tilik lah lebih dalam dulu diri kita sendiri ! apakah kita sesempurna apa yang kita bayangkan, apakah kita masih mempunyai banyak kekurangan atau kita sudah menjadi orang sangat benar. Maka ketika kita merasa belum bisa untuk melakukan, jangan pernah melakukan.."
Dan pada akhirnya hal ini hanya membuat sebuah masalah baru, padahal siapa pun orangnya pasti mereka masih memiliki sebuah perasaan walau itu sangat kecil. Mana ada orang yang mau di permalukan akan semua kekurangannya di hadapan orang banyak apalagi dihadapan adik kelas ! bahkan saya sendiri merasa sangat tak enak dan mengangap itu sebagai deskriminasi.
Hikmah dari kejadian ini ialah
"Walau saya suka mengejek orang dengan bilang "alay" atau "ciee" (jangan di anggap serius ini hanya candaan, kalo anda tersinggung saya minta maaf), saya mencoba tak akan menjadi seorang seperti itu.. Semoga Aamiin" dan hanya akan menjadi orang yang penuh imajinasi dan canda karena menciptakan kebahagiaan yang tak bisa di beli.
Oke begitulah cerita gue hari ini, semoga si Iderus gak apa-apa terus bisa dan tetap sabar.
Satnight sama guling sama bantal sama PR
Good Night..
Jadi ceritanya kalo gak salah, anak-anak pada disuruh duduk di lapangan. Terus gak ada angin gak ada kentut dan gak ada hujan, si Iderus, Fizah, Yuri, Kurniyati sama si Udin (Dina) di panggil ke depan kami semua dan semua anak PMR kelas X lalu di bentak-bentak gak jelas gitu (gue udah tau pasti ada yang ulang tahun dan itu Yuri).
Namun disini awal masalahnya dan mungkin membuat gue sama anak-anak kelas XI sebagian merasa kesal, gue gak mau menceritakan hal ini namun menurut gue kaka yang nge bentak mereka itu sangat terlalu memojokkan Iderus, gue aja kasihan. Salahnya itu dia mengungkit semua kesalahan yang pada dasarnya semua di lakukan oleh Iderus. Seperti kata begini:
"turun PMR kalo mau jadi panitia aja" atau "kalo materi itu dengarkan jangan ber canda dan main HP" lalu bilang kami ini ingin supaya kalian semua sukses dan bisa melanjutkan apa yang kami kerjakan. Tapi bagi gue kata-kata kaka kelas itu terlalu memojokkan seseorang, syukur Iderus tadi cuman diam dan hanya bisa menahan amarah, kalo dia udah gak bisa! apa yang bakal si kaka kelas lakukan.. mungkin Iderus bakal langsung nampar gitu.
Satu lagi, sebelum kakanya bicara gitu apakah ia berpikir dan berpikir bahwa ia juga tidak seperti itu atau malah sebenarnya ia juga seperti itu tapi tak menyadarinya, apakah kata hilaf selalu ada di setiap harinya dan apakah itu yang dinamakan sebuah kesalahan kecil.
Mungkin ini
"Sebelum kita mencoba menasehati atau mencoba untuk merubah seseorang, tilik lah lebih dalam dulu diri kita sendiri ! apakah kita sesempurna apa yang kita bayangkan, apakah kita masih mempunyai banyak kekurangan atau kita sudah menjadi orang sangat benar. Maka ketika kita merasa belum bisa untuk melakukan, jangan pernah melakukan.."
Dan pada akhirnya hal ini hanya membuat sebuah masalah baru, padahal siapa pun orangnya pasti mereka masih memiliki sebuah perasaan walau itu sangat kecil. Mana ada orang yang mau di permalukan akan semua kekurangannya di hadapan orang banyak apalagi dihadapan adik kelas ! bahkan saya sendiri merasa sangat tak enak dan mengangap itu sebagai deskriminasi.
Hikmah dari kejadian ini ialah
"Walau saya suka mengejek orang dengan bilang "alay" atau "ciee" (jangan di anggap serius ini hanya candaan, kalo anda tersinggung saya minta maaf), saya mencoba tak akan menjadi seorang seperti itu.. Semoga Aamiin" dan hanya akan menjadi orang yang penuh imajinasi dan canda karena menciptakan kebahagiaan yang tak bisa di beli.
Oke begitulah cerita gue hari ini, semoga si Iderus gak apa-apa terus bisa dan tetap sabar.
Satnight sama guling sama bantal sama PR
Good Night..
No comments:
Post a Comment